MUNAJAT CORONA
Inikah caraMu menunjukkan kuasa atas kami.
Peradaban yang kami bangun ternyata serapuh virus yang begitu kecil.
Bagaimana pula kami harus melawan murkaMu yang begitu besar.
Segala macam senjata perang tak berdaya menghadapi musuh yang tak terlihat.
China dan Amerika tengah berebut menjadi negara adidaya nomor satu.
Saudi dan Iran terus ribut Sunni-Syiah tak berkesudahan.
Eropa pun konflik sesama mereka sejak brexit mengemuka.
Indonesia tercinta terus mempolitisasi agama tiada henti.
Tiba-tiba virus itu hadir.
Luluh lantak semua kesombongan kami yang seolah berlomba menguasai panggung peradaban dunia.
Penduduk dunia seolah terpenjara.
Dalam rumah mereka sendiri.
Dalam batas negara mereka sendiri.
Kemakmuran ekonomi yang mereka agungkan kini terancam pupus dengan kerugian pundi dan sendi ekonomi mereka.
Mereka yang sibuk hari demi hari memoles penampilannya kini terpaksa menyembunyikan wajah kinclong mereka dalam masker.
Mereka yang sibuk ikut campur kepo urusan orang lain kini terpaksa menjaga jarak dengan sesama satu setengah meter.
Mereka yang selama ini bolak balik ke tanah suci tiba-tiba terperangah melihat sepinya ka'bah.
Mereka yang sibuk menjadikan mimbar Jumat sebagai ajang memaki pihak lain dan bahkan mengkafirkan sesama, kaget ketika jamaah pun tak datang lagi jumatan.
Mereka yang menyerah pasrah pendidikan anak-anaknya kini harus ikut andil dalam pendidikan mereka dirumah.
Mereka yang sehari-harinya jauh dari keluarga karena kesibukan masing-masing, kini harus setiap saat bertemu dan bercengkerama dengan setiap anggota keluarga.
Mereka yang selalu menyibukkan pekerjaan kantornya setiap hari, kini harus mengerjakan pekerjaannnya di rumah dengan nuansa keluarga yang akrab.
Dengan musibah ini,
Kau sadarkan kami agar menambah "quality time" kami dengan keluarga.
Kau sadarkan kami untuk selalu menjaga wudhu kami dan selalu menjaga kebersihan.
Kau sadarkan kami untuk selalu menjaga sikap dengan lawan jenis (tidak berjabat tangan).
Tuhan,
Inikah kuasaMu atau sebenarnya inikah caraMu menunjukkan kasihMu?
Kau tahan doa-doa para kekasihMu.
Kau beri tangguh semua kunci yang telah
Kau letakkan di genggaman para kekasihMu.
Seolah kau berseru:"Tunggu!
Jikalau Ku ijinkan kalian mengangkatnya sekarang
Siapa lagi yang merintih dan berdoa menyebut asmaKu".
Jika itu yang kau kehendaki, oh Tuhanku
Dengarkanlah rintihan kami.
"Ampuni kami yang senjatanya hanya berdoa.Sayangi kami yang hanya mampu terus menerus mengetuk pintu rahmatMu.Sembuhkan kami yang hanya bisa mengharap pasrah padaMu.Pulihkan kembali keadaan kami seperti dulu lagi.Wahai Dzat Yang Maha Agung.Pada tanganMu segala kebaikan terkumpul.Dan sungguh kami membutuhkanMu.Kabulkanlah dengan wasilah kecintaan kami pada Nabi pilihanMu, Sayyidina Muhammad al-Musthofa."
Sumber : @nadirsyahhosen_official
DIKUTIP DARI MAJALAH : LENTERA HATI EDISI 95/APRIL 2020
TERIMA KASIH SUDAH MAU MEMBACA
SOSIAL MEDIA SAYA :
FB:BUSRO KARIM AREMA
IG:busroarema
YT:BK4 CHANNEL
Mereka yang selalu menyibukkan pekerjaan kantornya setiap hari, kini harus mengerjakan pekerjaannnya di rumah dengan nuansa keluarga yang akrab.
Dengan musibah ini,
Kau sadarkan kami agar menambah "quality time" kami dengan keluarga.
Kau sadarkan kami untuk selalu menjaga wudhu kami dan selalu menjaga kebersihan.
Kau sadarkan kami untuk selalu menjaga sikap dengan lawan jenis (tidak berjabat tangan).
Tuhan,
Inikah kuasaMu atau sebenarnya inikah caraMu menunjukkan kasihMu?
Kau tahan doa-doa para kekasihMu.
Kau beri tangguh semua kunci yang telah
Kau letakkan di genggaman para kekasihMu.
Seolah kau berseru:"Tunggu!
Jikalau Ku ijinkan kalian mengangkatnya sekarang
Siapa lagi yang merintih dan berdoa menyebut asmaKu".
Jika itu yang kau kehendaki, oh Tuhanku
Dengarkanlah rintihan kami.
"Ampuni kami yang senjatanya hanya berdoa.Sayangi kami yang hanya mampu terus menerus mengetuk pintu rahmatMu.Sembuhkan kami yang hanya bisa mengharap pasrah padaMu.Pulihkan kembali keadaan kami seperti dulu lagi.Wahai Dzat Yang Maha Agung.Pada tanganMu segala kebaikan terkumpul.Dan sungguh kami membutuhkanMu.Kabulkanlah dengan wasilah kecintaan kami pada Nabi pilihanMu, Sayyidina Muhammad al-Musthofa."
Sumber : @nadirsyahhosen_official
DIKUTIP DARI MAJALAH : LENTERA HATI EDISI 95/APRIL 2020
TERIMA KASIH SUDAH MAU MEMBACA
SOSIAL MEDIA SAYA :
FB:BUSRO KARIM AREMA
IG:busroarema
YT:BK4 CHANNEL
Komentar
Posting Komentar